Kaya dan Cukup
Apapun keadaan kita maka kita harus merasa KAYA dan CUKUP.
Pernyataan ini baik sekali untuk ditempatkan pada konteks
“bahagia menikmati hidup”. Dan tentu tidak harus kaya material dulu.
Nah sekarang pertanyaannya bagaiman kita bisa ” bahagia menikmati hidup ”
dan sekaligus ” kaya material ” ?.
Untuk masalah “bahagia menikmati hidup”, saya pernah membaca sebuah artikel,
caranya dengan menghindari lima hal yang sering menyebabkan kita tak
bahagia menikmati hidup :
Pertama, Continue reading
BELAJAR DARI KELEDAI
Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam
sumur. Hewan iu menangis dengan memilukan selama
berjam-jam, sementara si petani memikirkan apa yang
harus dilakukannya.
Akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan
sumur juga perlu ditimbun (ditutup – karena
berbahaya); jadi tidak berguna untuk menolong si
keledai. Continue reading
Pembaringan Di Atas Hamparan Dosa
Kala surya menapaki tepi langit
Kala itu ku bersujud menyambut hadirmu
Kau utusan dari hati nurani
Terlampau agung dan megahnya engkau
Kutapaki hatiku tanpa lelahnya
Kutelusuri jalan mengiringi waktu
Ku turuti perintah takdir
Ku cari jati diri
Di pembaringan waktu ini
Sejenak ku terhenti termenung seorang diri
Di tengah jelajah ini
Hanya ada rasa rindu yang menghimpit asaku
Hanya derita yang temani langkahku
Haus rasanya diri akan kasih
Sementara yang kucari belum lagi terbayang
Berjuta kenyataan terbuang percuma
Demi satu asa tekubur lenyap
Oh… Tuhan
Tebarkanlah kasih di jagad ini
Karena ku tahu yang nyata adalah kasihmu
Dan kaulah sang pengirim Rahmat
Nyanyian Cinta
Sebagai seberkas sinar di gurun gelap sepi
Kau menembus dinding dingin ruang tidur dalam mimpiku
Kau menjadi keindahan tak terduga
Megah dan menghanyutkan
Sedang aku cukup bahagia
Menjadi pelengkap keindahanmu
Kuas-kuas sunyi melukisi matamu
Hingga aku s’lalu terpukau
Bertukar tangkap dengan bayangan sendiri
Kenapa kau biarkan aku begini berdarah?
Jikalau orang lapar…
Kaupun kelaparanku yang gaib
Jikalau orang dahaga…
Zamzamlah kan abadi mengucur
Kenapa kau biarkan aku dalam
Kegilaan yang panjang lagi nyeri?
Pernah kurasai seperti ini
Kini kau mengulangku
Kau urai lagi ini dunia lewat tatapan mata
Kau tandai bumi dengan tarian
Sang tarian malam
Sungguh ku dekap jam-jam perpisahan…
Suatu hari aku terdampar
Di bawah sebuah tiang tanpa akhir
Pusing, lalu tersungkur
Dari mana?
Bagaimana?
Kemana?
Saat itulah aku merasa
Aku telah bukan aku lagi
BILA ALQURAN BISA BICARA
Allah SWT berfirman:
Berkatalah Rasul, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan”. (Al-Quran Surat Al-Furqan,25:30)
Saudaraku, seandainya Al-Quran bisa ngomong, dia akan berbicara:
“Waktu Engkau masih kanak-kanak, Kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu’ aku Kau sentuh dalam keadaan suci
Aku Kau pegang, Kau junjung dan Kau pelajari
Aku Engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai Engkaupun selalu menciumku mesra
Sekarang Engkau telah dewasa… Continue reading
BUNGA-BUNGA AMAL
Kualitas amal berbanding lurus dengan kualitas iman dan ibadah
Kualitas iman seseorang dapat dilihat dari kualitas amal yang dilakukannya.
Orang yang iman dan ibadahnya berkualitas maka amalnya pun berkualitas
Tutur katanya lembut tidak menyakiti
Pikirannya jernih tidak berburuk sangka
Tingkah lakunya sopan menyenangkan orang lain
Sesungguhnya amal itu bersifat halus
Sempurnanya amal itu hanya dapat dirasakan oleh orang yang melakukan dan Allah Tuhan yang Maha menyaksikan.
Begitu juga Ikhlasnya seseorang beramal hanya dapat dirasakan oleh yang bersangkutan dan Allah Tuhannya.
Bunga-Bunga Amal :
DO’A SEORANG WANITA UNTUK LELAKI PUJAANNYA
Oleh : Tatik Suciati
Aku berdoa …untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku…
Seorang pria yang sungguh mencintai-MU… lebih dari segala sesuatu.
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya… setelah Engkau.
Seorang pria yang hidup bukan hanya untuk dirinya sendiri… tetapi untuk-MU. Continue reading
Indah Dalam Mati
Aku kaku dalam diam
Berdiri hampa di atas lubang pekat tak berdasar
Meraungku tapi tak bersuara
Dan kubiarkan aku remuk termakan dosa
Aku tahu aku hina
Tapi telah kuterhanyut dalam nyanyian doa…
Telah kurindu pada indah Tuhan
Yang tak lagi kuhirup lama…
Saat kubuka mata
Saarku akan sepi
Mulai datang perlahan dan tak peduli
Walau aku sendiri tak terampuni
Dan kucari kembali indahMu tuhan
Di balik pilar-pilar kokoh
Di atas kematian sesal
Adakah maaf untukku?
Lama kumencari indah itu…
Terlalu lama dan ingin rebah
Dan akhirnya di ujung redup sinarku
Ku sadar bahwa indah adalah mati…
B A T A S
Ku senyum, tapi tak bermakna
Ku coba diam, tapi hati ini terus bergejolak
Semakin kutahan
Rasa itu semakin ada
Haruskah kubiarkan ini menguasaiku?
Kala dia datang
Pikiran ini terasa pening
Andaikan tangan ini bisa menerbangkanku
Ku akan ke bukit
Sendiri..
Hingga semua terasa sepi
Ku ingin terlepas darinya
Lepas dari jiwa yang merana
Kan kucari, tempat tertinggi dengan sayapku
Hingga tak ada batas
Yang selalu menghalangiku
Kupejamkan mata
Hingga kutahu
Aku t’lah melampaui batas…
Jalan Cahaya
Terbelenggu dalam heningnya malam
Terbangun dan terpacu pada sebuah nuansa
Tak ada suara,
Dan semuanya nampak kelam
Seakan waktu berjalan mundur
Semuanya hampa
Dan yang nampak hanya fatamorgana
Apakah kita sadar
Hidup sekedar fatamorgana
Masihkah kau seperti dulu
Meniti jalan yang semerawut fatamorgana
Seandainya waktu terulang kembali
Akankah kau mengikuti cahaya?
Sesaat kau kembali dalam heningnya malam
Masih kau akan terpacu?
Cahaya…
Cahaya, izinkanlah aku
Untuk sekedar melihat, walau hanya berkas-Mu
Tuntunlah aku ke jalan cahaya
Jalan yang berlaku, penuh kerikil kecil yang tajam
Kerikil yang dapat menyandungku
Tapi itulah jalan-Mu cahaya
Janganlah kau biarkan kami
Berada dalam jalam yang sangat lurus
Tanpa rintangan, tetapi jauh dari-Mu cahaya
Bebaskanlah aku dari hentakan malam
Dan buatlah aku terjaga pada jalan cahaya
Amin!